Senin, 25 Juli 2011

Erdogan: Tak Minta Maaf, Tak ada Nomalisasi dengan Israel

Erdogan
REPUBLIKA.CO.ID,ISTAMBUL--PM Turki, Recep Tayyib Erdogan, Sabtu (23/7) menyatakan normalisasi hubungan antara Turki dengan Israel tidak disarankan selagi Israel tidak meminta maaf atas serangan terhadap kapal Marmara Turki, dan tidak mengakhiri blokade Gaza


Ia menyatakan, “Selagi Israel tidak meminta maaf kepada Turki dan tidak membayar ganti rugi kepada keluarga korban serta mengakhiri blokade Gaza, maka tidak ada normalisasi.”
Erdogan menganggap otoritas Israel sengaja menembaki pada aktivis dan melakukan pembantaian brutal dalam serangan terhadap kapal Freedom Flotilla di perairan menuju Gaza pada 31 Mei 2010. Erdogan mengkritik arogansi Israel yang menolak meminta maaf untuk menyelesaikan persengketaan, dan menolak mengakhiri blokade Gaza.
PM Turki ini menegaskan penderitaan yang disebabkan Israel di Gaza tidak dapat dibenarkan, tidak ada yang membenarkan pembunuhan secara membabi buta terhadap para wanita, anak-anak, dan warga sipil.
Sementara itu Menteri Strategis Israel, Moseh Ayalon menegaskan negaranya tidak akan meminta maaf kepada Turki. Dalam pernyataan pers, Kamis lalu Ayalon menyatakan, tidak ada alasan meminta maaf kepada Turki, sebab hal itu sama dengan kita bertanggung jawab atas serangan. Ia kembali menegaskan bahwa Israel tidak siap menyatakan maaf atas hilangnya nyawa manusia.
Turki telah menarik Dubesnya dari Israel dan menegaskan hubungan bilateral tidak akan seperti dahulu, hal itu setelah serangan Israel terhadap kapal Turki di perairan internasional yang menewaskan 9 warga Turki. Dijadwalkan PBB akan menerbitkan laporan investigasi seputar peristiwa serangan yang menyebabkan memburuknya hubungan kedua negara yang dahulunya merupakan sekutu strategis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar